Lengsernya Frank Rijkaard menjadi awal dari masuknya Pep Guardiola ke kursi kepelatihan Barcelona. Siapa sangka di tangannya El Barca justru lebih cemerlang.
Rijkaard lengser pada akhir musim 2007/2008 setelah dua musim tak memberikan trofi apa-apa kepada Barca. Dua trofi terakhir yang ia persembahkan adalah juara La Liga dan Liga Champions pada 2005/2006.
Pep pun masuk menggantikannya. Di tangan mantan gelandang Barca di era 90-an itu Los Cules dipoles menjadi kian mengilap. Dalam kurun waktu satu tahun, pria 39 ini membawa Barca memenangi enam trofi sekaligus.
Setelah membawa Barca menjuarai La Liga, Liga Champions dan Copa del Rey, Pep menambah lagi koleksi trofi juara dengan memenangi Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Catatan tersebut jelas unggul atas raihan Rijkaard yang "hanya" meghasilkan lima trofi dalam lima tahun karir kepelatihannya di Nou Camp. Rijkaard pun tak ragu memuji suksesornya itu.
"Dia yang terbaik. Dia telah menunjukkannya, bukan? Itu bukan hal yang mengejutkan."
"Dengan perkembangan yang ditunjukkan Barca, dia telah melakukan sesuatu yang luar biasa," puji Rijkaard di ESPN Star.
"Kesimpulan mudahnya, Pep lebih baik da dia memang layak mendapatkannya, simpul Rijkaard.
Usai lepas dari Barca, Rijkaard sempat menganggur semusim, sebelum akhirnya menerima tawaran melatih dari Galatasaray pada awal musim ini. Saat ini ia tengah berjuang membawa tim barunya itu untuk menjuarai Liga Super Turki dan berkompetisi di Europa League.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar